Selasa, 20 Mei 2014

3 Alasan Utama Anda Harus Mengganti Sprei Kasur


    Seiring dengan meningkatnya usia seseorang maka meningkat pula risiko terjadinya penyakit pada usia lanjut. Lanjut usia atau lansia memang identik dengan mudah terserang penyakit. Salah satu penyakit yang sering diabaikan di usia lanjut adalah penyakit gigi. Mitos yang menyebutkan bahwa hilangnya gigi semakin banyak seiring dengan penuaan tidak benar, karena dengan perawatan yang baik gigi dapat bertahan selama mung Bagi para ibu rumah tangga tentu sudah menjadi kewajibannya untuk menjadwalkan kapan sprei di rumah harus diganti.
   Sprei yang menjadi alas bagi kita tidur tentunya harus diperhatikan kebersihannya, apalagi bagi si kecil atau orang-orang dengan bakat alergi. Meskipun demikian, ada beberapa alasan medis lainnya yang memperkuat alasan kenapa Anda harus mengganti sprei secara rutin.
    Pasalnya, jika kebersihan alas tidur dibiarkan tidak terjaga, maka akan muncullah ancaman-ancaman kesehatan lainnya yang bermunculan. Apa saja konsekuensinya?
Berikut ini adalah beberapa paparannya dan alasan kesehatannya
1. Sel Kulit yang Mati Mengundang Tungau
Saat tidur, terutama malam hari sel-sel tubuh kita diperbaiki dan diperbaharui dengan sel baru, begitu pula halnya dengan kulit.
Sisa-sisa kulit mati kita tentunya menempel pada sprei yang kita gunakan walaupun tidak terlihat dengan mata telanjang. Sisa-sisa kulit mati inilah yang akan menjadikan sprei tempat yang digemari tungau.
Tungau merupakan hewan mikroskopik yang tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Tungau banyak terdapat di dalam debu rumah. Tungau yang terbawa debu dan hinggap di sprei akan memakan sisa-sisa kulit mati yang terdapat di sana sehingga sprei yang jarang diganti akan mengandung banyak tungau.
Tungau ini adalah semacam kutu yang pada sebagian orang tidak tahan atau alergi terhadap sekret yang mereka keluarkan. Karenanya, jarang mengganti sprei dapat menyebabkan gatal-gatal terutama bagi orang yang alergi tungau. Debu yang menempel di sprei pun bila terhirup dapat menyebabkan sesak napas.
2. Tungau adalah Penyebab Skabies
Salah satu yang penyakit yang mudah muncul dari kondisi tempat tidur yang kotor adalah skabies. Skabies hadir karena munculnya tungau atau kutu di tempat tidur yang lama tidak dibersihkan.
Skabies adalah suatu bentuk penyakit kulit yang disebabkan oleh sensitisasi terhadap parasit tungau kecil Sarcoptes scabiei var, hominis dan produknya. Skabies dikenali apabila ditemukan minimal dua dari keluhan-keluhan berikut:
      1. Rasa gatal di daerah lesi pada malam hari
      2. Umumnya terjadi dalam kelompok yang memiliki kontak dekat (seperti rumah,                        asrama, dsb)
      3. Adanya lesi (perlukaan) khas berupa terowongan putih atau keabuan rata-rata                       sepanjang 1 cm yang pada ujungnya terdapat lesi kulit seperti jerawat atau lenting.              Umumnya terdapat di sela jari, pergelangan tangan, sisi lengan bawah bagian dalam,           siku bagian luar, lipat ketiak, puting, pusar, bokong, kelamin dan perut bagian bawah.
      4. Ditemukan adanya tungau baik dalam bentuk telur, larva ataupun tungau dewasa.
          Permasalahannya adalah skabies seringkali menyerupai kelainan kulit lain yang juga            memiliki keluhan gatal sehingga menyulitkan diagnosis, dan tentu saja, menyulitkan              pengobatannya.
3. Sprei Lembab Menjadi Biang Kuman dan Jamur
Selain itu, saat tidur tidak jarang kita mengeluarkan keringat terutama bila saat udara panas. Keringat yang mengenai sprei dapat menimbulkan kelembaban yang menjadi tempat yang disukai oleh kuman dan jamur. Mengganti dan mencuci sprei secara berkala tentunya akan mengurangi kemungkinan kita untuk terjangkit berbagai penyakit.
Lalu apakah hal ini bisa terjadi juga pada alat tidur yang berada di ruangan ber-AC, yang notabene ruangan berAC lebih sedikit risiko mengundang kelembaban dan cenderung kering. Jawabnya adalah sama. Meskipun dirasa kering, kadar kelembaban tak kasat mata dan perkembangannya tidak dapat tertakar kecuali dengan piranti canggih. Jadi, untuk pencegahan keseluruhannya sangat disarankan untuk mulai rutin menjaga kebersihan alas tidur Anda.
Jadi, meskipun mengganti sprei terdengar sebagai sesuatu hal yang sepele namun ternyata jika diabaikan dapat berdampak bagi kesehatan kita.kin di rongga mulut.Penyakit di rongga mulut  pada usia lanjut dapat berakibat negatif terhadap kesehatan dan kualitas hidup para lansia secara keseluruhan.
Kurang menjaga kebersihan gigi bisa berimplikasi masuknya bakteri yang berujung pada banyak masalah kesehatan yang umum seperti jantung dan penyakit lainnya.
Berikut beberapa kondisi yang sering terjadi pada lansia:
1. Kehilangan  gigi
Penyebab hilangnya gigi pada lansia terjadi akibat karies dan penyakit periodontal, diabetes, dan kebiasaan merokok. Kehilangan gigi ini juga membuat berkurangan kualitas asupan nutrisi makanan yang diperlukan tubuh dari buah, sayur dan serat. Pastikan gigi yang hilang digantikan dengan gigi tiruan baik cekat maupun lepasan yang sesuai dengan kondisi dan harus terus selalu dijaga kebersihannya.
2. Penyakit Gusi
Disebabkan oleh penumpukan plak akibat kebersihan rongga mulut yang tidak baik yang bisa diperparah dengan kebiasaan merokok dan penyakit sistemik seperti diabetes maupun jantung. Radang gusi menyebabkan konsumsi diet lunak bertambah sehingga menurunkan aktifitas motorik jaringan mulut. Radang gusi merupakan penyebab utama hilangnya gigi pada lansia.
 3. Mulut kering
Bahasa medisnya adalah Xerostomia, yaitu kondisi di mana jumlah saliva dalam mulut menurun. Penyebabnya karena penyakit usia lanjut, disfungsi kelenjar ludah, kebiasaan merokok, dan efek samping dari obat. Xerostomia dapat mengakibatkan kelainan pola makan, berkurangnya nutrisi, bicara jadi tidak jelas dan gigi rentan karies.
4. Penyakit periodontal
Ini adalah kondisi di mana penyakit gusi dibiarkan sehingga infeksi akan mejalar ke  jaringan penyangga gigi. Hal ini terjadi karena pada usia lanjut, kepadatan tulang berkurang dan terjadi penurunan kemampuan penyembuhan karena melambatnya proses metabolisme secara fisiologis.
Keempat penyakit ini adalah sebagian dari beberapa penyakit gigi yang dialami para lansia, mulailahmemperhatikan kesehatan gigi sejak dini dengan menyikat gigi secara teratur pada waktu yang tepat, kontrol teratur ke dokter gigi, makan makanan yang bergizi dan tidak merokok Pilihlah juga pasta gigi yang baik untuk kesehatan gigi, mengandung fluoride untuk membantu mencegah gigi berlubang, serta memiliki kandungan Microgranule yaitu butiran-butiran halus yang mampu membersihkan hingga ke sela-sela gigi dan Zinc-Citrate yang melindungi gigi dari bakteri dan plak hingga 24 jam.

Tentunya, Anda tak mau mengalami hal-hal ini ketika usia lanjut kan?

0 komentar:

Posting Komentar