Seiring dengan meningkatnya usia seseorang
maka meningkat pula risiko terjadinya penyakit pada usia lanjut. Lanjut usia
atau lansia memang identik dengan mudah terserang penyakit. Salah satu penyakit
yang sering diabaikan di usia lanjut adalah penyakit gigi. Mitos yang
menyebutkan bahwa hilangnya gigi semakin banyak seiring dengan penuaan tidak
benar, karena dengan perawatan yang baik gigi dapat bertahan selama mung
Bagi
para ibu rumah tangga tentu sudah menjadi kewajibannya untuk menjadwalkan kapan
sprei di rumah harus diganti.
Sprei yang menjadi alas bagi kita tidur
tentunya harus diperhatikan kebersihannya, apalagi bagi si kecil atau
orang-orang dengan bakat alergi. Meskipun demikian, ada beberapa alasan medis
lainnya yang memperkuat alasan kenapa Anda harus mengganti sprei secara rutin.
Pasalnya, jika kebersihan alas tidur
dibiarkan tidak terjaga, maka akan muncullah ancaman-ancaman kesehatan lainnya
yang bermunculan. Apa saja konsekuensinya?
Berikut ini adalah beberapa
paparannya dan alasan kesehatannya
1. Sel Kulit yang Mati
Mengundang Tungau
Saat tidur, terutama malam
hari sel-sel tubuh kita diperbaiki dan diperbaharui dengan sel baru, begitu
pula halnya dengan kulit.
Sisa-sisa kulit mati kita
tentunya menempel pada sprei yang kita gunakan walaupun tidak terlihat dengan
mata telanjang. Sisa-sisa kulit mati inilah yang akan menjadikan sprei tempat
yang digemari tungau.
Tungau merupakan hewan
mikroskopik yang tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Tungau banyak
terdapat di dalam debu rumah. Tungau yang terbawa debu dan hinggap di sprei
akan memakan sisa-sisa kulit mati yang terdapat di sana sehingga sprei yang
jarang diganti akan mengandung banyak tungau.
Tungau ini adalah semacam
kutu yang pada sebagian orang tidak tahan atau alergi terhadap sekret yang
mereka keluarkan. Karenanya, jarang mengganti sprei dapat menyebabkan
gatal-gatal terutama bagi orang yang alergi tungau. Debu yang menempel di sprei
pun bila terhirup dapat menyebabkan sesak napas.
2. Tungau adalah Penyebab
Skabies
Salah satu yang penyakit
yang mudah muncul dari kondisi tempat tidur yang kotor adalah skabies. Skabies
hadir karena munculnya tungau atau kutu di tempat tidur yang lama tidak
dibersihkan.
Skabies adalah suatu bentuk
penyakit kulit yang disebabkan oleh sensitisasi terhadap parasit tungau kecil
Sarcoptes scabiei var, hominis dan produknya. Skabies dikenali apabila
ditemukan minimal dua dari keluhan-keluhan berikut:
1. Rasa gatal di daerah lesi pada malam hari
2. Umumnya terjadi dalam kelompok yang memiliki kontak dekat (seperti
rumah, asrama, dsb)
3. Adanya lesi (perlukaan) khas berupa terowongan putih atau keabuan
rata-rata sepanjang 1 cm yang pada ujungnya terdapat lesi kulit seperti jerawat
atau lenting. Umumnya terdapat di sela jari, pergelangan tangan, sisi lengan
bawah bagian dalam, siku bagian luar, lipat ketiak, puting, pusar, bokong,
kelamin dan perut bagian bawah.
4. Ditemukan adanya tungau baik dalam bentuk telur, larva ataupun tungau
dewasa.
Permasalahannya adalah
skabies seringkali menyerupai kelainan kulit lain yang juga memiliki keluhan
gatal sehingga menyulitkan diagnosis, dan tentu saja, menyulitkan pengobatannya.
3. Sprei Lembab Menjadi Biang
Kuman dan Jamur
Selain itu, saat tidur tidak
jarang kita mengeluarkan keringat terutama bila saat udara panas. Keringat yang
mengenai sprei dapat menimbulkan kelembaban yang menjadi tempat yang disukai
oleh kuman dan jamur. Mengganti dan mencuci sprei secara berkala tentunya akan
mengurangi kemungkinan kita untuk terjangkit berbagai penyakit.
Lalu apakah hal ini bisa
terjadi juga pada alat tidur yang berada di ruangan ber-AC, yang notabene
ruangan berAC lebih sedikit risiko mengundang kelembaban dan cenderung kering.
Jawabnya adalah sama. Meskipun dirasa kering, kadar kelembaban tak kasat mata
dan perkembangannya tidak dapat tertakar kecuali dengan piranti canggih. Jadi,
untuk pencegahan keseluruhannya sangat disarankan untuk mulai rutin menjaga
kebersihan alas tidur Anda.
Jadi, meskipun mengganti
sprei terdengar sebagai sesuatu hal yang sepele namun ternyata jika diabaikan
dapat berdampak bagi kesehatan kita.kin di rongga mulut.Penyakit di rongga
mulut pada usia lanjut dapat berakibat
negatif terhadap kesehatan dan kualitas hidup para lansia secara keseluruhan.
Kurang menjaga kebersihan
gigi bisa berimplikasi masuknya bakteri yang berujung pada banyak masalah
kesehatan yang umum seperti jantung dan penyakit lainnya.
Berikut beberapa kondisi
yang sering terjadi pada lansia:
1. Kehilangan gigi
Penyebab hilangnya gigi pada
lansia terjadi akibat karies dan penyakit periodontal, diabetes, dan kebiasaan
merokok. Kehilangan gigi ini juga membuat berkurangan kualitas asupan nutrisi
makanan yang diperlukan tubuh dari buah, sayur dan serat. Pastikan gigi yang
hilang digantikan dengan gigi tiruan baik cekat maupun lepasan yang sesuai
dengan kondisi dan harus terus selalu dijaga kebersihannya.
2. Penyakit Gusi
Disebabkan oleh penumpukan
plak akibat kebersihan rongga mulut yang tidak baik yang bisa diperparah dengan
kebiasaan merokok dan penyakit sistemik seperti diabetes maupun jantung. Radang
gusi menyebabkan konsumsi diet lunak bertambah sehingga menurunkan aktifitas
motorik jaringan mulut. Radang gusi merupakan penyebab utama hilangnya gigi
pada lansia.
3. Mulut kering
Bahasa medisnya adalah
Xerostomia, yaitu kondisi di mana jumlah saliva dalam mulut menurun.
Penyebabnya karena penyakit usia lanjut, disfungsi kelenjar ludah, kebiasaan
merokok, dan efek samping dari obat. Xerostomia dapat mengakibatkan kelainan
pola makan, berkurangnya nutrisi, bicara jadi tidak jelas dan gigi rentan
karies.
4. Penyakit periodontal
Ini adalah kondisi di mana
penyakit gusi dibiarkan sehingga infeksi akan mejalar ke jaringan penyangga gigi. Hal ini terjadi
karena pada usia lanjut, kepadatan tulang berkurang dan terjadi penurunan
kemampuan penyembuhan karena melambatnya proses metabolisme secara fisiologis.
Keempat penyakit ini adalah
sebagian dari beberapa penyakit gigi yang dialami para lansia,
mulailahmemperhatikan kesehatan gigi sejak dini dengan menyikat gigi secara
teratur pada waktu yang tepat, kontrol teratur ke dokter gigi, makan makanan
yang bergizi dan tidak merokok Pilihlah juga pasta gigi yang baik untuk
kesehatan gigi, mengandung fluoride untuk membantu mencegah gigi berlubang,
serta memiliki kandungan Microgranule yaitu butiran-butiran halus yang mampu
membersihkan hingga ke sela-sela gigi dan Zinc-Citrate yang melindungi gigi
dari bakteri dan plak hingga 24 jam.
Tentunya, Anda tak mau
mengalami hal-hal ini ketika usia lanjut kan?
0 komentar:
Posting Komentar