Karies gigi atau gigi berlubang masih menjadi penyakit
gigi yang banyak ditemukan di masyarakat Indonesia. Tak hanya orang dewasa,
anak-anak pun bisa mengalami masalah karies gigi. Karies gigi yang sering
terjadi pada balitasalah satunya adalah karies botol atau karies rampan atau
biasa disebut nursing bottle caries. Karies botol disebabkan oleh kebiasaan
minum susu botol pada usia balita dengan cara yang kurang tepat yang biasanya
dilakukan pada malam hari hingga tertidur. Gula yang terdapat dalam susu dan
sari buah yang diminum anak menjelang tidur atau bahkan sampai tertidur dalam
botol mengendap jadi asam yang merusak hingga gigi menjadi berlubang. Karies
rampan ini paling sering terjadi pada gigi atas bagian depan, namun dapat pula
terjadi pada gigi bawah dan gigi belakang.
Bila dibiarkan, karies botol pada anak bisa menjadi
penyakit serius, karies ini kadang menimbulkan rasa sakit dan berkembang dengan
sangat cepat. Penyebab karies botol hampir sama dengan penyebab karies pada
umumnya, yaitu multifaktorial yang artinya disebabkan oleh lebih dari satu
factor dan saling berkaitan. Sebagai orangtua, ada beberapa faktor yang
mempengaruhi perkembangangan karies yang harus Anda cermati:
1. Bentuk gigi.
Ukuran dan bentuk gigi berperan pada perkembangan karies,
karena sisa-sisa makanan lebih mudah menumpuk padabagian gigi belakang, seperti
gigi geraham dimana pada gigi tersebut terdapat bagian kunyah yang terdiri dari
pit dan fissure atau lekukan.
2. Faktor jumlah saliva
Saliva atau ludah merupakan sistem pertahanan mulut
karena berfungsi untuk membersihkan sisa makanan dan bakteri dari gigi dan
melawan produksi asam dari sisa makanan yang menumpuk di gigi. Semakin sedikit
jumlah saliva, gigi akan semakin rentan terkena karies.
3. Faktor waktu
Karies merupakan penyakit kronis yang membutuhkan waktu
beberapa bulan sampai tahun untuk berkembang menjadi suatu lubang pada gigi.
karies rampan merupakan penyakit yang perkembangannya cukup cepat.
4. Faktor mikroorganisme
Mikroorganisme kariogenik utama penyebab karies adalah
Streptococcus mutans dan Streptococcus sobrinus yang merupakan mikroorganisme
patogen. Kedua mikroorganisme ini dapat berkolonisasi di permukaan gigi dan
cepat menghasilkan asam yang berujung pada kerusakan gigi.
5. Faktor makanan
Makanan yang tinggi karbohidrat dan gula seperti jus atau
susu formula akan meningkatkan risiko karies pada permukaan gigi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa anak yang banyak mengonsumsi karbohidrat terutama
sukrosa cenderung mengalami karies gigi dari pemberian nutrisi melalui botol.
Hal ini dikarenakan cairan yang tersisa di mulut akan tergenang mengelilingi
permukaan gigi, lalu mengendap dan dirubah menjadi asam yang akan merusak gigi.
6. Faktor perilaku membersihkan gigi
Plak yang muncul akibat anak yang kurang menjaga
kebersihan gigi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya karies. Dengan
rajin menyikat gigi, minimal dua kali sehari, pagi sesudah sarapan dan malam
sebelum tidur, risiko terjadinya karies gigi dapat dihindari. Dianjurkan pula
menggunakan pasta gigi berfluoride untuk anak supaya melindungi gigi dari
karies, seperti pasta gigi khusus gigi susu.
0 komentar:
Posting Komentar