Kamis, 22 Mei 2014

Sering Mengonsumsi Teh Panas: Berujung pada Kanker?


       Dari sekian banyak minuman yang tersedia, teh merupakan jenis minuman yang paling dicari dan digemari oleh banyak orang dari berbagi usia dan kalangan. Selain murah dan mudah didapat, teh diyakini mengandung banyak antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan. Baik saat santai maupun dalam pertemuan, banyak orang yang melewatinya dengan ditemani oleh secangkir teh panas/hangat.
Namun saat ini Anda harus lebih berhati-hati, terutama bagi Anda yang sangat menggemari teh panas. Sebuah studi yang dilakukan oleh dr. Farhad Islami dkk di Propinsi Golestan, Iran menunjukkan bahwa orang yang memiliki kebiasaan mengonsumsi teh panas dengan kisaran temperatur 65-70oC (149-158oF) memiliki risiko dua kali lebih besar untuk terkena kanker esofagus (saluran kerongkongan) dibandingkan mereka yang mengonsumsi teh dengan temperatur kurang dari 65oC. Risiko ini masih dapat meningkat melebihi delapan kali pada mereka ang mengonsumsi teh panas dengan temperatur lebih dari 70oC (sumber: Islami, F. BMJ, March 27, 2009; Online First" edition. Michael Thun, MD, vice president emeritus of epidemiology, American Cancer Society. Whiteman, D. BMJ, March 27, 2009; Online First" edition).
Sebenarnya tidak ada kaitan yang bermakna antara insiden kanker esofagus dengan jenis dan banyaknya teh yang dikonsumsi. Akan tetapi, trauma panas yang ditimbulkan dapat merusak lapisan luar esofagus dan secara tidak langsung dapat meningkatkan risiko kerusakan sel akibat pajanan bahan karsinogenik dalam teh.

Bagaimanapun, dengan dipaparkannya data ini bukan berarti Anda harus menghentikan kebiasaan konsumsi teh Anda sama sekali. Risiko kanker esofagus ini dapat diturunkan dengan menerapkan periode pendinginan, yaitu menunggu selama 5-10 menit setelah teh dibuat dan dituangkan agar menjadi sedikit lebih dingin (hangat) sebelum dikonsumsi. Dan hendaknya cara ini juga dapat diterapkan untuk makanan atau minuman panas yang lain.

7 Makanan Terbaik Untuk Menu Sarapan Pagi Anda


  Makan di pagi hari atau sarapan merupakan salah satu hal terpenting untuk memulai berbagai aktivitas maupun rutinitas harian setiap orang. Ini dikarenakan, tubuh membutuhkan pasokan energi dari berbagai nutrisi dan vitamin yang terkandung dalam menu sarapan pagi anda. Memilih jenis makanan yang tepat untuk menu sarapan pagi merupakan suatu hal yang teramat penting. Berikut ini 7 makanan terbaik untuk menu sarapan pagi anda:
1. Buah Pisang. Buah ini ternyata sangat dianjurkan untuk dijadikan menu sarapan pagi anda. Selain teksturnya yang lembut serta rasanya yang manis, pisang mengandung karbohidrat yang cukup yang membuat perut dalam keadaan kenyang yang lebih lama. Disamping itu, buah ini mengandung potassium yang berperan menurunkan tekanan darah secara alami.
2. Telur. Inilah makanan yang juga cocok dikonsumsi saat sarapan pagi. Selain mudah dalam menghidangkannya, telur merupakan salah satu makanan yang kaya protein serta mengandung vitamin D.
3. Buah Semangka. Inilah salah buah yang memiliki kandungan air yang cukup melimpah. Sehingga sangat cocok dikonsumsi dipagi hari yang dapat menckupi kebutuhan cairan yang dibutuhkan oleh tubuh anda. Disamping itu, buah semangka kaya akan kandungan likopen. Likopen ini mampu menyehatkan organ mata dan jantung serta menangkal penyakit kanker.
4. Buah Stroberi. Buah ini juga cocok untuk menu sarapan di pagi hari. Ini dikarenakan, stroberi mengaudung sumber antioksidan, vitamin C, asam folat serta sejumlah serat. Stroberi juga berperan penting untuk meningkatkan kesehatan jantung anda.
5. Secangkir Kopi tanpa gula. Inilah salah satu minuman nikmat yang juga sesuai untuk sarapan di pagi hari. Minum kopi dalam jumlah yang wajar ternyata dapat menurunkan resiko terkena penyakit diabetes serta kanker prostat. Ini dikarenakan, kopi mengandung kafein serta antioksidan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menangkal penyakit tersebut.
6. Secangkir Teh Hangat. Jika anda tidak suka minum kopi, maka teh juga bisa dijadikan alternatif terbaik untuk minuman di pagi hari. Ini dikarenakan, teh mengandung sumber antioksidan yang berperan meningkatkan sistem kekebalan tubuh anda.
7. Buah Melon. Kandungan air yang melimpah dalam melon mampu mencukupi kebuutuhan cairan tubuh dipagi hari. Selain itu, melon juga mengaudung vitamin A dan C untuk menutrisi tubuh anda. Jadi, tidak salahnya menghidangkan buah melon di menu sarapan pagi anda.

Rabu, 21 Mei 2014

Anak Gemuk Berisiko Hipertensi

anak gemuk berisiko hipertensi










      Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa anak gemuk berisiko hipertensi (tekanan darah tinggi). Penelitian yang berlangsung di Indiana, Amerika Serikat ini melibatkan 1.111 anak pada usia sekolah dengan rata-rata empat tahun. Dalam interval dua tahun sekali, para peneliti melakukan kunjungan sekolah dan melakukan pemeriksaan tekanan darah dan merekam berat badan dan tinggi badan para anak-anak.
Dari tindakan tersebut, ditemukan sedikitnya 40% dari jumlah anak-anak yang ada memiliki berat tubuh diatas rata-rata pada usianya, dan dari bagian 40% tersebut 14% diantaranya memiliki tekanan darah lebih tinggi dari normal. Sementara pada anak-anak yang memiliki berat tubuh normal, ditemukan hanya 5% yang memiliki tekanan darah tinggi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kita harus benar-benar perlu khawatir mengenai anak-anak yang dalam kategotri kelebihan berat badan, ujar dr. Stephen R. Daniels, PhD., Ketua Departemen Pediatri di University of Colorado of Medicine di Denver, Amerika Serikat.
Ahli lainnya melihat temuan ini sebagai pemicu kewaspadaan yang harus disikapi oleh orangtua, dimana orangtua disini memiliki peranan paling penting untuk membantu kelangsungan masa perkembangan tubuh sang anak. Kondisi hipertensi pada anak menyimpan potensi komplikasi lebih luas dan berkelanjutan lebih vital lainnya, antara lain menenggarai berkembangnya anak menjadi orang dewasa yang memiliki tekanan darah tinggi.
Tidak sampai disitu, ahli lainnya juga mengamini perihal kewaspadaan yang diperlukan untuk menyikapi temuan terbaru tersebut, lantaran kondisi hipertensi pada anak mengarahkan anak juga memiliki komplikasi kerusakan organ akibat tekanan darah tinggi yang sama sebagaimana orang dewasa dapat alami. Demikian penelitian lainnya menemukan. Bahkan, penelitian lainnya melengkapi penemuan bahwa anak-anak dengan tekanan darah tinggi memiliki perubahan halus di otak yang memiliki peranan tingkat kemampuan fokus, pemecahan masalah dan kinerja memori.

Waspada Kematian Mendadak Hipertensi



     Tekanan darah tinggi sudah menjadi momok bagi sebagian orang karena minimnya gejala namun berpotensi menyebabkan berbagai komplikasi mematikan. Tahukah Anda bahwa tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit metabolik yang paling umum ditemui?Tekanan darah tinggi yang biasa disebut ‘hipertensi’, tidak memiliki gejala yang khas dan kadang tidak menimbulkan gejala apapun. Namun apabila tidak diberikan obat darah tinggi yang tepat, sakit jantung dan stroke bisa menanti Anda di masa depan. Terlebih lagi jika terdapat penyakit lain seperti kencing manis (Diabetes Melitus tipe 2) dan kolesterol tinggi (Dislipidemia), komplikasi jantung dan stroke bisa lebih cepat terjadi.
Bagaimana Anda mengobati tekanan darah tinggi/ hipertensi?  Dalam artikel ini tidak akan dibahas mengenai obat darah tinggi, karena obat darah tinggi merupakan ranah medis yang memerlukan konsultasi dengan dokter, selain itu sebenarnya langkah awal pengobatan tekanan darah tinggi tidak lain berupa perubahan pola hidup.
Perubahan pola hidup seperti apa yang akan menurunkan tekanan darah tinggi, dan akhirnya melindungi Anda dari berbagai komplikasi jantung dan pembuluh darah?
·         Pertama, mulailah dari makanan!
Jika Anda terbiasa makan daging, jeroan dan santan setiap hari, bayangkanlah diri anda sebagai gentong berisi campuran minyak yang lengket. Minyak itu bisa berakumulasi, menggumpal dan menyumbat selang-selang pembuluh darah Anda dan ketika hal itu terjadi.
·         Lalu pola makan seperti apa yang sehat?
Populasi Mediterania di Eropa memiliki jumlah kejadian penyakit jantung yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan negara lain dan Anda tahu apa kuncinya? Setelah diteliti ternyata makanan Mediterania merupakan tipe makanan sehat yang dapat melindungi jantung. Makanan Mediterania cenderung rendah lemak jenuh, rendah daging merah dan rendah susu berlemak. Selain itu, pola makan Mediterania kaya buah-buahan, sayuran dan diperkaya suplementasi minyak ikan.
Makanan Mediterania lebih banyak dipanggang dan direbus daripada digoreng. Satu hal lain yang penting adalah individu dengan tekanan darah tinggi perlu membatasi konsumsi garam dalam bentuk apapun. Garam yang ada dalam kehidupan sehari-hari bukan saja garam dapur, namun juga berbagai bumbu makanan lainnya yang mengandung natrium (bumbu mie instan, snack, cemilan).
·         Kedua, Olahraga!
Olahraga sudah terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan memiliki efek protektif terhadap jantung. Kadang ibu-ibu rumah tangga suka berkelit bahwa mereka sudah melakukan olahraga karena telah mencuci piring, mencuci baju dan mengepel. Olahraga yang dimaksud disini adalah olahraga dengan intensitas sedang yang meliputi kombinasi olahraga aerobik untuk kesehatan jantung dan olahraga beban untuk kekuatan tulang. Olahraga aerobik sederhana yang dapat dilakukan berupa jogging atau lari pagi. Olahraga minimal dilakukan sebanyak tiga kali seminggu selama 30 menit sampai satu jam. Satu hal yang perlu diingat adalah olahraga perlu dilakukan secara konsisten, Anda tidak dapat mengharapkan penurunan tekanan darah dan berat badan dari olahraga yang hanya dilakukan sekali dua kali selama dua minggu. Untuk hasil ideal, tingkatkan intensitas olahraga Anda.
Tanpa obat darah tinggi, tekanan darah tinggi dan berbagai penyakit mematikan bisa dicegah dengan beberapa cara sederhana diatas. Jika penerapan yang persis pola makan Mediterania sulit untuk dilakukan, kita bisa mengambil berbagai prinsip pola makan Mediterania untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berbagai prinsip tersebut meliputi:
·         kurangi makan daging merah (dapat ganti dengan ikan),
·         makanan lebih baik direbus/dipanggang,
·         banyak makan buah dan sayuran,
·         suplementasi minyak ikan dan kurangi asupan garam.

Selain itu pencegahan dengan pola makan sehat tersebut akan lebih sempurna jika dikombinasikan dengan olahraga teratur secara konsisten. Jika Anda sudah melakukan hal tersebut secara optimal, niscaya tekanan darah akan turun, demikian juga berbagai komplikasinya.

5 Bahaya Karena Hipertensi

     











      Bulan Mei merupakan bulan kewaspadaan hipertensi (tekanan darah tinggi), oleh karena itu pada kesempatan ini mari kita mengenal lebih jauh mengenai ancaman bahaya karena hipertensi. Banyak penderita hipertensi menganggap remeh penyakitnya, karena mayoritas penderita hipertensi tidak mengalami keluhan apa-apa. Sebagian kecil mengalami keluhan pusing, sakit kepala, dan leher terasa tegang. Karena keluhan tidak terasa berat, hipertensi sering kali dipandang sebelah mata.              Mengenal bahaya hipertensi sangat diperlukan agar penderita hipertensi memiliki motivasi yang kuat untuk menghindari komplikasi hipertensi. Komplikasi hipertensi meningkat seiring dengan peningkatan tekanan darah.
Berikut ini merupakan komplikasi dari hipertensi:
1. Penyakit Jantung: Penyakit Jantung Koroner, Gagal Jantung. Penyakit Jantung Koroner disebabkan karena timbul plak pada pembuluh darah koroner (atherosklerosis). Bila terjadi gangguan pada plak (pecah), maka dapat terjadi sumbatan pada pembuluh darah koroner yang menyebabkan serangan jantung dan kematian mendadak. Penderita penyakit jantung koroner biasanya mengeluhkan nyeri dada seperti tertimpa benda berat pada bagian tengah dada dan dapat menjalar ke lengan kiri. Gagal Jantung terjadi karena otot jantung mengalami beban yang berat sehingga otot jantung menjadi hipertrofi, yang dikenal sebagai Penyakit Jantung Hipertensi. Bila proses terus berlanjut dan otot jantung sudah kelelahan, terjadilah gagal jantung.
2. Stroke. Hipertensi dapat menyebabkan atherosklerosis pada pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah otak bila tekanan darah naik secara tiba-tiba. Bila pembuluh darah otak tersumbat terjadi stroke iskemik. Sedangkan bila pembuluh darah otak pecah, terjadi stroke perdarahan. Gejala stroke bervariasi mulai dari berbicara pelo secara tiba-tiba, kelumpuhan satu sisi tubuh mendadak, bahkan kematian. Penderita stroke pada umumnya membutuhkan waktu yang lama untuk mengembalikan fungsi otot yang lumpuh, sebagian lagi kelumpuhan otot bersifat permanen.
3. Gagal ginjal kronik. Tekanan darah tinggi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan gagal ginjal kronik. Gagal ginjal kronik terjadi perlahan-lahan tanpa disertai keluhan. Bila sudah sampai ke tahap akhir penyakit, barulah keluhan muncul. Setelah keluhan muncul, maka fungsi ginjal yang rusak sudah tidak dapat kembali ke normal. Orang yang mengalami gagal ginjal membutuhkan cuci darah (hemodialisis) secara teratur 2-3 kali seminggu atau transplantasi ginjal yang memerlukan biaya yang sangat besar.
4. Kebutaan karena retinopati hipertensi. Hipertensi pun dapat menyebabkan kebutaan. Pembuluh darah pada retina terganggu dan pada akhirnya menyebabkan kebutaan.
5. Penyakit Arteri Perifer. Hipertensi juga dapat menyebabkan gangguan pada arteri besar di ekstremitas tubuh, yang biasanya terjadi pada tungkai. Proses yang mendasarinya sama dengan yang terjadi pada penyakit jantung koroner. Keluhan yang terjadi adalah nyeri tungkai bila beraktivitas.

Sudahkah tekanan darah Anda terkontrol? Tujuan pengobatan hipertensi hanya satu, yaitu mencapai target tekanan darah sehingga komplikasi dapat dihindari. Konsultasikanlah dengan dokter Anda mengenai target tekanan darah yang perlu dicapai dan cara-cara yang diperlukan.

8 Tips Alami Kontrol Tekanan Darah


    Untuk penderita tekanan darah tinggi, minum obat saja tidak cukup untuk mengontrol tekanan darah. Yang lebih penting adalah mengubah diet dan gaya hidup. Berikut tips-tips mengontrol tekanan darah di bawah ini:
1. Turunkan berat badan Anda
Memiliki bobot dan lemak yang berlebih terutama di area pinggang dapat meningkatkan risiko hipertensi. Menurunkan berat badan yang berlebih juga akan membantu metabolisme obat hipertensi menjadi lebih efektif.
Pria memiliki risiko jika memiliki lingkar pinggang >91 cm
Wanita memiliki risiko jika memiliki lingkar pinggang >81 cm
2. Olahraga rutin
Aktivitas fisik rutin, setidaknya 30-60 menit sehari, dapat menurunkan tekanan darah Anda hingga 4-9 mmHg. Berkonsultasilah dengan dokter mengenai program olahraga yang tepat bagi Anda. Mulailah dari aktivitas fisik yang ringan misalnya: jalan santai 30 menit setiap harinya
3. Diet dan pola makan yang sehat
Konsumsi makanan yang tinggi serat seperti gandum, sayur dan buah dapat menurunkan kadar lemak jenuh, kolesterol dan tekanan darah Anda hingga 14mmHg. Selain itu, potassium juga dapat mengurangi efek sodium terhadap tekanan darah. Anda dapat memperoleh asupan potassium dari sayur dan buah.
4. Kurangi sodium dalam pola makan Anda
Pengurangan sodium, bahkan dalam jumlah yang kecil, dapat mengurangi tekanan darah Anda hingga 2-8mmHg. Batasi asupan sodium hingga kurang dari 2300mg/hari.
5. Batasi konsumsi alkohol
Jika Anda mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebih, lebih dari 1 gelas/hari pada pria & wanita >65 tahun dan lebih dari 2 gelas/hari pada pria & wanita <65 tahun, dapat berpotensi untuk meningkatkan tekanan darah Anda 2-4mmHg.
6. Hindari rokok
Nikotin yang terkandung di dalam rokok dapat meningkatkan tekanan darah Anda hingga >10mmHg, 1 jam pasca merokok. Jika Anda merokok sepanjang hari, tentu tekanan darah Anda akan senantiasa tinggi. Hindari juga menjadi perokok pasif.
7. Kurangi konsumsi kafein
Konsumsi minuman yang mengandung kafein dapat berisiko untuk meningkatkan tekanan darah. Meskipun bervariasi setiap individu, tetapi konsumsi kafein secara reguler dapat meningkatkan tekanan darah Anda 5-10 mmHg.
8. Hindari stres
Stres atau kecemasan dapat secara temporer meningkatkan tekanan darah. Langkah paling awal untuk mengatasi stres adalah:
a. Ketahui penyebab Anda stres (stressor)
b. Mencari solusi dari stressor
c. ika Anda tidak dapat mengetahui penyebab Anda stress
d. Relaksasilah sejenak
e. Lakukan yoga, olahraga, ibadah atau aktivitas yang membuat Anda rileks

f. Berbicara dengan teman dekat atau berkonsultasilah dengan psikolog.

Lebih Sedikit Berbohong, Lebih Sehat


     Tidak berbohong dapat meningkatkan kadar kesehatan seseorang. Itulah kesimpulan yang didapatkan dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Anita Kelly, PhD, seorang professor dari University of Notre Dame.
Penelitian ini mengikutsertakan 110 orang usia 18-71 tahun yang dibagi ke dalam 2 kelompok. Kelompok yang pertama diminta untuk tidak berbohong selama 10 minggu sementara kelompok lainnya diminta untuk menghitung berapa sering mereka berbohong dalam kurun waktu yang sama. Dalam kurun waktu tersebut setiap peserta penelitian diberikan pertanyaan mengenai kondisi hubungan antarmanusia yang mereka alami, kesehatan emosi dan kesehatan fisik. Terkait kesehatan fisik, para peserta ditanyakan mengenai keluhan sakit kepala atau sulit tidur.
Setelah masa penelitian berakhir, maka disimpulkan bahwa kedua kelompok berbohong lebih sedikit dengan kelompok yang diminta untuk tidak berbohong melakukan kebohongan jauh lebih sedikit daripada kelompok lainnya.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa  kelompok yang berbohong lebih sedikit juga ternyata mengalami keluhan kesehatan fisik lebih sedikit
Secara medis, hal ini diduga karena hubungan antarmanusia yang lebih sehat dan berbasis rasa percaya satu sama lain memberikan pengaruh baik bagi kesehatan mental dan kesehatan fisik. Hubungan yang tidak didasari kebohongan akan memberikan landasan rasa percaya antarindividu sehingga membuat manusia tidak mengalami stres dan meningkatkan rasa percaya diri. Ini memberikan pengaruh positif pada kesehatan fisik.

Menurut sang peneliti, penelitian ini memang ditujukan untuk memotivasi setiap orang untuk tidak banyak berbohong sehingga hubungan antarmanusia lebih harmonis dan bebas tekanan yang tidak perlu.